Kontemplasi

Masa Sebelum Menikah

Gambar dari: arah.com

Dulu aku pernah sangat ingin menikah di usia muda. Aku jatuh cinta pada seorang wanita, lalu bermimpi untuk menikahinya. Pada akhirnya kusadari bahwa pada saat itu aku sama sekali belum siap, belum matang, semuanya.

Lalu kutemukan seorang wanita, dan aku yakin dia adalah wanita yang akan menjadi istriku. Tetapi ternyata tidak semudah itu. Menyiapkan pernikahan tidak semudah merencanakan sebuah perjalanan mendaki gunung. Butuh waktu beberapa tahun sebelum akhirnya kuucapkan ijab qabul di depan ayahnya.

Dalam masa itu banyak cerita yang tertulis. Ada banyak pertanyaan yang muncul dari kami berdua, banyak proses pendewasaan yang membentuk kami. Tuhan sedang mempersiapkan kami berdua untuk membangun keluarga yang baik. Tuhan tentu yang paling tahu kapan waktu terbaik bagi kami.

Dalam masa mempersiapkan diri tersebut, komitmen terhadap satu sama lain ditempa oleh konflik, pertanyaan, dan keraguan yang muncul. Tentu saja banyak hal-hal indah turut memperkuat komitmen tersebut.

Sampai akhirnya, kami berdua benar-benar telah yakin, dan restu orangtua pun didapatkan. Tetapi, perjalanan tidak semakin mudah. Beberapa teman telah pernah mewanti-wanti, bahwa ketika menjelang pernikahan,  ada saja muncul cobaan, kadang dari sisi yang tidak kita sangka-sangka. Tak jarang ada yang kandas di fase ini.

Alhamdulillah, Tuhan masih mengizinkan kami untuk bersatu dalam bahtera rumah tangga. Setelah penghulu dan saksi menyatakan sah, sontak ada kelegaan di dalam hati, mengingat kembali bertahun-tahun cerita yang tertulis sejak pertama kali berkenalan.

Kisah perjalanan kami sebelum pernikahan ini mengajarkanku bahwa setiap orang punya cerita masing-masing. Setiap orang mengalami tantangan masing-masing, tak boleh sekali pun kita menghakimi, bahkan sekadar bertanya “kapan nikah” kalau tidak benar-benar peduli dan memang berniat mencarikan solusi dari permasalahannya.

Kita tidak pernah tahu apakah pertanyaan kita itu melukai perasaan orang yang kita tanya.

2 thoughts on “Masa Sebelum Menikah

Leave a reply to ikhwanalim Cancel reply